BENTROK MAMASA: Kapolres Bantah Tembak Pendukung Obet Nego

Minggu, 11 Maret 2012


SUMARORONG POST - Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat AKBP I Made Suardana membantah personelnya menembak pendukung mantan Bupati Obed Nego Depparindi saat melakukan aksi demonstrasi.

“Sama sekali tidak ada warga sipil atau massa pendukung mantan Bupati Mamasa Obed Nego Depparinding terkena tembakan timah panas saat terlibat bentrok dengan aparat kami sekitar pukul 10.30 WITA pagi tadi,” kata I Made Suardana di Mamasa.

Menurut dia, aparatnya tidak menggunakan senjata api saat membubarkan ratusan massa pendukung mantan Bupati Obed Nego Depparinding melainkan hanya memberikan tembakan peringatan serta melepskan tembakan gas air mata.

“Insiden yang terjadi pagi tadi tidak menimbulkan korban bagi warga sipil atau pendukung Obed. Malah, dua anggota Polres Mamasa yang terluka saat dihujani batu dari massa simpatisan Pak Obed,” kata dia.

Ia mengatakan, bentrokan dipicu saat ratusan pendukung Obed berusaha membubarkan rangkaian upacara perayaan puncak peringatan Hari Jadi Kota Mamasa.

“Pelaksanaan upacara peringatan sebenarnya dilaksanakan setiap 11 Maret. Namun, karena hari itu Umat Nasrani harus melaksanakan ibadah sehingga pemerintah mempercepat rangkaian kegiatan HUT Mamasa,” ungkapnya.

Saat ratusan massa berusaha menerobos masuk dalam areal lapangan tempat upacara peringatan HUT Mamasa, aparat polisi terpaksa mengeluarkan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa.

Ia mengatakan, dua aparatnya yang terluka yakni Kabag Ops Polres Mamasa AKP Vatius dan Kapolsek Kecamatan Mamasa kini dirujuk ke kota Makassar untuk mendapatkan pertolongan secara medis.

Sebelumnya, Ketua DPRD Mamasa Muhammadian Mansur menyeselkan tindakan massa yang telah membuat rangkaian acara peringatan Hari Jadi Mamasa menjadi berantakan.

Ia mengatakan, ratusan demonstran berusaha menerobos lapangan saat pelaksanaan upacara peringatan HUT Kabupaten Mamasa yang telah dijaga oleh aparat kepolisian.

“Sepertinya massa ini memiliki niat untuk berbuat anarkis karena mereka dilengkapi senjata tajam berupa parang panjang serta membawa bongkahan batu,” kata Muhammadia.

Karena massa berbuat anarkis, kata dia, aparat kepolisian terpaksa membubarkan massa dengan senjata gas air mata.

“Tidak benar jika ada massa yang terkena senjata api. Yang benar adalah aparat kepolosian membubarkan konsentrasi massa dengan gas air mata,” kata dia.

Muhammadia yang juga politisi senior Partai Golkar mengatakan, massa yang melakukan aksi unjuk rasa menuntut mendagri untuk memperjelas kasus yang menimpa mantan Bupati Mamasa Obed Nego depparinding yang telah dinyatakan bebas setelah mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung.

Selain itu, kata dia, massa juga mempertanyakan hari pelaksanaan peringatan HUT Mamasa.
“Pelaksanaan peringatan HUT Mamasa dipercepat sehari karena jika dilaksanakan tanggal 11 maka bertepatan dengan pelaksanaan ibadah bagi saudara kami Umat Nasrani yang ada di Mamasa,” katanya.
Pertimbangan inilah sehingga pelaksanaan peringatan HUT Mamasa dilaksanakan lebih awal dari waktunya.

Ia mengatakan, kegiatan pelaksanaan upacara peringatan HUT Mamasa berbeda dari sembilan tahun sebelumnya.

“Mulai tahun ini ada larangan untuk memparipurnakan kegiatan hari ulang tahun. Makanya, kegiatan hanya dilaksanakan dalam bentuk upacara untuk mengenang perjuangan pembentukan Kabupaten Mamasa,” katanya.

Muhammadian menambahkan, pelaksanaan upacara ini tidak dihadiri gubernur karena masih berada di Jakarta.

“Pelaksanaan upacara dipimpin langsung Bupati Mamasa Ramlan Badawi serta dihadiri pejabat Pemprov Sulbar di antaranya Sekprov Sulbar Ismail Zaiunuddin, Kepala Disnakertrans Sulbar Benyamin dan beberapa pejabat lainnya,” kata dia (Bisnis KTI)

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright 2010-2011 Sumarorong Post All Rights Reserved.
Sumarorong Post is a member of MCN Group | Published by Sumarorong Post | Support by Mamasa Cyber News 2011.